Sabtu, 07 Januari 2012

MK. Patologi


Tugas Kelompok MK. Patologi
Dosen : Asep Sufyan Ramadhy
Di susun oleh : 1. Asep Triana
                        2. Nawang Sari Kusuma Putri
                        3. Riki Gunawan
                        4. Saatriyadi
                        5. Tri Eka Marfiana
                        6. Wahyulin

1.      Perbedan Antara Bakteri dan Virus Bakteri Berkembang Biak Dengan Membelah Diri dan Virus Berkembang Biak Dengan Memanipulasi Sel Virus Pada Saat Terkena Infeksi Virus.
2.      Virus masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi tubuh dengan cara yang berbeda :
·         Ada virus yang tidak langsung menyerang sel inang. Melainkan virus tersebut tidur terrlebih dahulu ( dorman ) missal pada virus.
·         Virus ada yang langsung berada pada organ sasaran ada juga yang harus berajalan dari tempat infeksi ke tempat sasaran.
·         Dari masa inkubasi, untuk masa inkubasi lama tidak tampak gejala klinis dan tak berbentuk virus infektif.
3.      Virus-virus yang bersifat onkegenik :
Sebagian besar virus telah terbukti bersifat onkogenik yakni :
·         Human Papilloma Virus (HPV) yang ditularkan lewat hubungan seksual menyebabkan kanker leher rahim.
·         Virus Hepatitis B dan C menyebabkan kanker hati beberapa tahun setelah terinfeksi virus ini.
·         Human T- Cell Leukemia/ Lymphoma Virus menyebabkan kanker getah bening.
·         Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat meningkatkan terjadinya semua jenis kanker, terutama kanker getah bening (lymphoma)
·         Eipstein - Barr Virus (EBV) menyebabkan terjadinya kanker getah bening (lymphoma).
·         Human Herpes Virus 8 (HHV 8) menyebabkan terjadinya sarcoma kaposi.
·         Helicobacter pylori menyebabkan luka di lambung dan dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung dan limfoma di sekitar lambung.
4.      Infeksi iatrogenik : infeksi yang di akibatkan masuknya organisme ke jaringan tubuh karena terbawa oleh pelantara (peralatan atau bahan yang digunakan pada waktu pelayanan kesehatan).
Infeksi oportunistik : adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan "kesempatan" untuk menginfeksi seseorang.
Perbedaan :
Contohnya : Contoh dari infeksi oportunistik : Tuberkulosis (TB)
Contoh dari infeksi iatrogenic : HIV
5.      Jejas (injury): trauma/luka
Pada tubuh yg normal terjadi keseimbangan (homeostasis) maupun koordinasi dlm mempertahankan keadaan fungsi normalnya.
Organ tubuh berdiferensiasi menjadi unsur penting disebut parenkim dan yg bersifat sebagai penyangga disebut stroma. Substansi interseluler dalam jaringan disebut matrik
4 macam sel berdasarkan fungsinya
1.      Sel jaringan epitel (ikatan antar sel erat, tdk dpt dilalui cairan), mensekresi ke perm langsung (mukosa); sebagian melalui sistem ductus/kelenjar (eksokrin); sebagian langsung ke darah (endokrin)
2.      Sel jaringan penghubung: mamproduksi substansi matriks ekstraseluler, bersifat protein, tugas:
a.       Menopang membrana basalis, bersama zat yg mrp produk gol lain  membentuk sel lemak, sel otot polos, sel tulang rawan, sel tulang.
b.       Memproduksi, memodifikasi dan remodeling tulang dan tulang rawan.  Dlm hal ini fibroblast berdiferensiasi menjadi osteoblas, osteosit, chondroblas dan chondrosit. Sel darah: eritrosit, Leukosit (monosit, netrofil, basofil, eosinofil)
3.      Sel jaringan otot: gerak kontraktil t.d: 1. otot skelet (rangka), corak/lurik serat lintang, 2. otot jantung, 3. otot polos, 4. mio-epitel (extoderm)
4.      Sel jaringan saraf di bagi 4 (iritabilitas & kapasitas hantaran impuls). Fungsi: Isolator tiap neuron (oligodendroglia), pemusnah debri-iritans (mikroglia), sawar jaringan otak dan repair (astrosit)
Variabel jejas meliputi: jenis (quality), intensitas dan periode
·         Jenis jejas:
1.      endogen: bersifat defek genetik, faktor imun, produksi hormonal tidak adekuat, hasil metabolisme tidak sempurna, proses menjadi tua.
2.      eksogen: agen kimiawi (zat kimia, obat (intoksikasi/hipersensitivitas); agen fisik(trauma, ionisasi, radiasi, listrik, suhu); agen biologik (infeksi mikroorganisme, virus, parasit, dsb).
·         Reaksi sel terhadap jejas, dpt berakibat berbeda-beda, berdasar:
1.      intensitas dan periode jejas maka akan terjadi adaptasi yaitu penyesuaian terhadap lingkungannya.
·         Sel yg terkena jejas dpt mengalami kerusakan yg sifatnya:
1.      Reversibel: dapat mengalami serangkaian perubahan dua arah (dapat kembali seperti semula)
2.      Ireversibel: Tidak dapat kembali seperti keadaan semula.
  1. Perbedaan antara imunitas non spesifik dan spesifik adalah imunitas non spesifik berespons dengan cara yang sama pada paparan berikutnya dengan mikroba, sedangkan imunitas spesifik akan berespons lebih efisien karena adanya memori imunologik
Contoh :
  1. Imunitas seluler merupakan bagian dari respons imun didapat yang berfungsi untuk mengatasi infeksi mikroba intraseluler. Imunitas seluler diperantarai oleh limfosit T. Terdapat 2 jenis mekanisme infeksi yang menyebabkan mikroba dapat masuk dan berlindung di dalam sel. Pertama, mikroba diingesti oleh fagosit pada awal respons imun alamiah, namun sebagian dari mikroba tersebut dapat menghindari aktivitas fagosit. Bakteri dan protozoa intraseluler yang patogen dapat bereplikasi di dalam vesikel fagosit. Sebagian mikroba tersebut dapat memasuki sitoplasma sel dan bermultiplikasi menggunakan nutrien dari sel tersebut. Mikroba tersebut terhindar dari mekanisme mikrobisidal. Kedua, virus dapat berikatan dengan reseptor pada berbagai macam sel, kemudian bereplikasi di dalam sitoplasma sel. Sel tersebut tidak mempunyai mekanisme intrinsik untuk menghancurkan virus. Beberapa virus menyebabkan infeksi laten, DNA virus diintegrasikan ke dalam genom pejamu, kemudian protein virus diproduksi di sel tersebut.
Imunitas selular pada infeksi virus Imunitas selular pada infeksi virus sangat berperan pada penyembuhan yaitu untuk melisis sel yang sudah terinfeksi. Ruam kulit pada penyakit campak, lesi kulit pada penyakit cacar dan herpes simpleks juga merupakan reaksi tipe IV dan lisis oleh sel Tc.
8.      Identifikasi
a.       Hipersensitivitas Tipe I
Nama Lain:
·         Reaksi Alergi
·         Reaksi anafilaksis
·         Reaksi Cepat
Ikatan Antigen-antibodi pada sel Mast atau basofil sehingga timbul degranulasi mediator
Contoh penyakit:
·         Asma
·          rinitis alergika
·         Urtikaria
·         dermatitis atopika
9.      Kondisi yang mempermudah terjadinya infeksi oportunistik antaralain :
·         Kekurangan gizi
·         ecenderungan geneticka
·         Kerusakan kulit
·         Perawatan antibiotik
·         Prosedur medikal
10.  Penyakit autorinum dan contohnya : penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh system imunnya sendiri
Contoh : Lupus,
11.  Pengerian thrombosis : ialah benda yang tersusun oleh dan dari unsur-unsur darah di dalam pembuluh darah atu jantung sewaktu masih hidup.
Emboli : ialah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah. Benda tersebut ikut terbawa oleh aliran darah dan berasal dari suatu tempat lain dari pada susunan sirkulasi darah. Perosesnya disebut embolisme (embolism).
Infark : ialah nekrosis iskhemik setempat akibat insufisiensi sirkulasi darah. Biasanya akibat sumbatan aliran arterial,kadang-kadang juga dapat terjadi akibat obstruksi vena.
Kongesti vena : yang di maksud hiperemi atau kongesti atau bendungan ialah suatu keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam pembuluh yang melebar pada suatu alat bagian tubuh.
Edema : pada umumnya edema berarti meningkanya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler disertai dengan penimbunan cairan ini dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa.dapat bersifat setempat atau umum.
Syok : ialah suatu keadaan yang disebabkan oleh defisiensi sirkulasi akibat disparitas (ketidakseimbangan) antara volume darah dengan ruang susunan vaskuler.
12.  Organ-organ yang sering mengalami thrombosis antara lain :
a.       Atherosclerosis,yaitu suatu kelainan degenerative pada dinding pembuluh,sehingga intima menjadi tidak rata.
b.      Radang pembuluh darah seperti pada polyarteritis nodosa,thromboangilitis obliterans (penyakit winiwater-Buerger)thrombophlebitis.
13.  Organ yang sering mengalami Infark antara lain :
a.       Otak : tergantung kepada lokalisasi yang luasnya, dapat menimbulkan keadaan kesadaran yang menghilang, aphasia, kelumpuhan dan kebutaan.
b.      Jantung : dapat pula terjadi gangguan fungsi, seperti gangguan konduktif, payah jantung yang mendadak dan shock kardial.
c.       Ginjal : timbul hematuria.
14.  Edema limfatik 
Filariasis (kaki gajah) disebabkan oleh infeksi cacing yang menyerang jaringan viscera ( deeper tissue ), pa-rasit ini termasuk kedalam superfamili Filaroidea, family onchorcercidae. Menurut lokasi kelainan yang ditimbulkan, terdapat dua golongan filariasis, yaitu yang menimbulkan kelainan pada saluran limfe  ( fi-lariasis limfatik )  dan jaringan subkutis (filariasis subkutan).
Penyebab utama filariasis limfatik adalah  Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori; se-dangkan filariasis subkutan disebabkan oleh Onchorcercia spp. Filariasis limfatik yang disebabkan oleh W.bancrofti disebut juga sebagai Bancroftian filariasis dan yang oleh Brugia malayi disebut sebagai Malayan filariasis. Filariasis limfatik ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles spp.,Culex spp., Aedes spp. dan Mansonia spp.
Edema local
Edema yang bersifat lokal seperti terjadi hanya di dalam rongga perut (hydroperitoneum atau ascites), rongga dada (hydrothorax), di bawah kulit (edema subkutis atau hidops anasarca), pericardium jantung (hydropericardium) atau di dalam paru-paru (edema pulmonum). Sedangkan edema yang ditandai dengan terjadinya pengumpulan cairan edema di banyak tempat dinamakan edema umum (general edema).
Cairan edema diberi istilah transudat, memiliki berat jenis dan kadar protein rendah, jernih tidak berwarna atau jernih kekuningan dan merupakan cairan yang encer atau mirip gelatin bila mengandung di dalamnya sejumlah fibrinogen plasma.
15.  Syok hemoragik Gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan aleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak (beberapa detik) atau secara cepat (beberapa jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal diotak yang terganggu (Djunaedi W, 1992).
Syok hipovolemik Syok hipovolemik adalah suatu keadaan akut dimana tubuh kehilangan cairan tubuh, cairan ini dapat berupa darah, plasma, dan elektrolit (Grace, 2006). Syok hipovolemik adalah suatu keadaan dimana terjadi kehilangan cairan tubuh dengan cepat sehingga dapat mengakibatkan multiple organ failure akibat perfusi yang tidak adekuat



 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar