Selasa, 17 April 2012

anatomi

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Anatomi manusia sangat penting dan sangat bermanfaat untuk menjaga diri kita sendiri yang tahu tentang apa yang ada di dalam tubuh kita dan apa yang mereka lakukan. Anatomi dan fisiologi sistem kerangka sangat menarik. Sistem rangka adalah salah satu sistem yang paling penting dari tubuh kita. Hal ini diperlukan untuk menjaga semuanya utuh dan pada tempatnya di dalam tubuh.
Seperti dalam penelitian empiris sebelumnya, tulang adalah bagian tubuh yang selalu stabil, mantap dan memberikan dukungan bagi fungsi tubuh seperti napas, embusan napas, makan makanan, berolahraga, bekerja, buang air, tidur, duduk, berdiri, berjalan, berbicara , dll tulang yang sangat vital bagian dari tubuh kita dan kita harus mampu mengetahui sedikit tentang aktivitas sistem yang mendukungnya.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa Definisi Sistem Skeletal
2.      Apa Saja Organ-organ Sistem Skeletal
3.      Apa Peranan Sistem Skeletal
C.     Pemecahan Masalah
1.      Definisi Sistem Skeletal
2.      Organ-organ Sistem Skeletal
3.      Peranan Sistem Skeletal
D.    Maksud dan Tujuan
1.      Untuk mengetahui Organ-organ Skeletal
2.       Memberikan Informasi mengenai Organ-organ Skeletal
3.      Memberikan Informasi mengenai peranan organ skeletal

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian
Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang.. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.
Sistem rangka ini terdiri atas 206 tulang, yang dibantu oleh tulang rawan, tendon dan ligamen. Sistem ini membantu melindungi organ-organ vital dalam tubuh dan membantu untuk mempertahankan bentuk tubuh. Selain itu, sistem menyediakan struktur pendukung untuk otot untuk melampirkan sendiri. Sistem rangka juga membantu dalam produksi sel darah dan merupakan gudang untuk mineral.
2.1.1        Organisasi sistem rangka.
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang ) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh.walaupun rangka terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat di lengkapi dengan kartilago. Rangka kemudian di golongkan menjadi rangka aksial, rangka apendikular dan persendian antara tulang.
1.      Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan    torso.
a.       Kolumna vertebra (tulang belakang ) terdiri dari 26 vertebra yang di pisahkan oleh diskus intervertebra.
b.      Tengkorak diseimbangkan pada kolumna vertebra.
1.      Tulang kranial menutupi dan melindungi otak dan organ-organ panca indera.
2.      Tulang wajah memberikan bentuk pada muka dan berisi gigi.
3.      Enam tulang auditori (telinga) terlibat dalam transmisi suara.
4.      Tulang hyoid yang menyangga lidah dan laring,serta membantu dalam proses menelan, merupakan bagian terpisah dari tulang tengkorak
c.       Kerangka toraks (rangka iga) meliputi tulang-tulang iga dan sternum yang membungkus dan melindungi organ-organ toraks.
2.      Rangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan tungkai,dan tulang pektoral serta tojolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai pada rangka aksial.
3.      Persendian adalah artikulasi dari dua tulang atau lebih.
2.1.2        Fungsi sistem  rangka
1.      Tulang memberi topangan dan bentuk pada tubuh
2.      Pergerakan
3.      Perlindungan
4.      Pembentukan sel darah (hematopoiesis)
5.      Tempat penyimpanan mineral
2.1.3        Komposisi jaringan tulang
1.      Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular. Sel-sel tersebut adalah osteosit,osteoblas, dan osteoklas.
2.      Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam pada substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium.
a.       Substansi dasar
b.      Garam-garam tulang
c.       Persenyawaan antara kolagen dan Kristal hidroksiapatit bertanggung jawab atas daya regang dan daya tekan tulang yang besar.
3.      Kedua jenis jaring tulang, tulang cancellus (berongga) dan tulang kompak, kedua jenis tulang ini memiliki komposisi yang sama, tetapi porositasnya berbeda
a.       Tulang kompak
b.      Tulang cancellus
c.        Jumlah tulang cancellus dan tulang kompak relatif bervariasi bergantung pada jenis tulang dan bagian yang berbeda dari tulang yang sama.
2.1.4        Anatomi tulang panjang yang tipikal 
1.      Diafisis (batang) tersusun dari  tulang kompak silinder tebal yang membungkus medual atau rongga sumsum sentral yang besar.
a.       Rongga sumsum berisi sumsum tulang kuning (adiposa) atau sumsum merah.
b.      Endosteum melapisi rongga sumsum
c.       Periosteum membungkus diafisis.
2.      Epifisis adalah ujun-ujung tulang yang membesar sehingga rongga-rongga sumsum dengan mudah bersambungan.
a.       Epifisis tersusun dari tulang cancellus internal.
b.      Kartilago artikular.
2.1.5        Perkembangan Tulang Osteogenesis (pertumbuhan dan perkembangan tulang) merupakan salah satu proses pembentukan tulang dalam tubuh.
1.      Osifikasi Intramembranosa terjadi secara langsung dalam jaringan mesenkin janin dan melibatkan proses penggantian membrane (mesenkim)yang sudah ada.
2.      Osifikasi endokondral terjadi melalui penggantian model kertilago.
2.1.6        Reorganisasi tulang
1.tulang mempertahankan bentuk eksternalnya selama masa pertumbuhan akibat proses reorganisasi konstan.
2. tulang adalah jaringan plastik yang hidup.
2.1.7        Perbaikan fraktur sel dan matriks tulang tidak mampu memperbaiki diri sendiri secara langsung tanpa bantuan dari jaringan yang berhubungan.
2.1.8        Klasifikasi tulang menurut bentuknya
1.      Tulang panjang ditemukan ditungkai.
2.      Tulang pendek adalah tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal).
3.      Tulang pipih ada pada tulang tengkorak, iga dan tulang dada.
4.      Tulang ireguler adalah tulang yang berbentuk tidak beraturan.
5.      Tulang sesamoid adalah tulang kecil bulat yang masuk keformasi persendian atau bersambung dengan kartilago, ligament atau tulang lainnya.
2.1.9        Karakteristik permukaan tulang
Karakteristik permukaan tulang dapat terlihat karena permukaan tulang merupakan tempat perlekatan otot, ligament atau tendon atau berfungsi sebagai jalur pembuluh darah atau syaraf. Seperti dalam table berikut:
Karakteristik permukaan tulang

Istilah umum
Deskripsi
Contoh
proyeksi


Tuberositas (trokanter)
Tonjolan tegas, kasa, dan besar
Tuberositas radial,trokanter femur
Tuberkel
Tumpul, tipis, dan membulat
Tuberkel besar pada humerus
Spina
Ramping, tajam
Spina skapula
kondilus
Pembesaran permukaan berartikulasi yang membulat
Kondilus oksipital
Epikondilus
Tonjolan yang terletak di atas kondilus
Epikondilus medial femur
Kepala
Ujung artikular tulang panjang yang membulat dan besar
Kepala femur
Wajah
Permukaan artikular yang datar
Bagian muka tulang iga pada vertebra toraks
Lini
Bubungan  tipis pada batang tulang
Linea aspera femur
Krista
Bubungan tegas
Krista tibialis
Depresi


Fovea
Alur dangkal
Fovea kapitus femur
Fosa
Alur lebih dalam dari fovea
Fosa mandibular tulang temporal
Sulkus
Celah memanjang untuk mengakomodasi jalur pembuluh darahatau saraf
Sulkus
Perforasi


Foramen
Celah masuk yang besar untuk pembuluh darah,saraf,atau ligamen
Foramen magnum tulang oksipital
Kanal
Celah tubular
Kanal infraorbital
Fisura
Celah sempit yang terletak antara dua lubang
Fisura sfenomaksila

2.2  ANATOMI RANGKA: RANGKA AKSIAl.
Rangka ini terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan menyangga organ-organ kepala, leher, dan dada. Bagioan ranka aksial meliputi tengkorak, tulang hyoid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulan iga.
2.2.1      Tengkorak
Tersusun dari 22 tulang : 8 tulang kranial dan 14 tulang fasial
1.      Kranium membungkus dan melinduni otak.
a.       Tulang frontal membentuk dahi, langit-langit rongga nasal, dan langit-langit orbital (kantong mata).
b.      Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium.
c.       Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium.
d.      Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium.   











e.       Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbital mata.
f.       Tulang sfeniod berbentuk seperti kelelawar dengan sayap terbentang.
g.      Osikel auditori tersusun dari maleus, inkus, dan stapes (tapal kuda)
h.      Tulang wormian adalah tulang kecil, yang jumlahnya berpariasi, dan terletak dalam sutura.
2.       Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut disatukan sutura yang tidak dapat bergerak, kecuali pada manibula atau rahang bawah.
a.       Tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berarti kulasi dengan septum nasal.
b.      Tulang palatum membentuk bagian posterior langit-langit mulut (langit-langit karas) bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal.
c.       Tulang-tulang zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi.
d.      Tulang  maksilar membentuk rahang atas.
e.       Tulang lakrimal berukuran kecil dan tipis.
f.       Tulang vomer membentuk bagian tengah dari langit-langit keras di antara palatum dan maksia
g.      Konka nasal inferior (turbinatum)
h.      Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah.
3.      Tulang Hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak bertikulasi dengan tulang lain. Tulang ini ditopang oleh ligamen dan otot dari prosesus stiloideus temporal.
4.      Sinus paranasal (frontal, etmoidal, sfenoidal, dan maksilar) terdiri dari ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal. Sinus tersebut berfungsi sebagai berikut:
1.      Untuk memperingan tulang-tulang kepala.
2.      Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses berbicara.
3.      Untuk memproduksi mucus yang mengalir kerongga nasal dan membentu menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk.
2.2.2      Vertebra
1.      Kolumna vertebra menyangga berat tubuh dan melindungi medulla spinalis.
2.      Struktur khas vertebra
3.      Variasi regional pada karakteristik vertebra
a.       Vertabra serviks
b.      Vertebra toraks
c.       Vertebra lumbal
d.      Sakrum
e.       Koksiks
4.      Lengkung pada kolumna vertebra
a.       Lengkung primer
b.      Lengkung sekunder
c.       Lengkung abnormal
5.      Gangguan pada vertebra
a.       Diskus terheniasi (keluar)
b.      Spina bifida adalah suatu defek kongenital yang di dalamnya dua lamina pada pada lengkung vertebra gagal menyatu di garis tengah.






2.2.3        Tulang Sternum dan Iga
1.      Sternum (tulang dada) terbentuk dalam tiga bagian :
 manubrium atas, badan (gladiolus), dan prosesus sifoid.
2.      Tulang iga. Ke-12 pasang tulan iga berartikulasi kea rah posterior dengan
faset tulang iga pada prosesus tranversa di vertebra toraks.

2.3  ANATOMI RANGKA : RANGKA APENDIKULAR
Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkai.
2.3.1        Setiap girdel pektoral memiliki dua tulang klavikula dan skapula dan berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksial.
1.      Skapula (tulang belikat) adalah  tulang pipih triangular dengan tiga tepi : tepi vertebra (medial) yang panjang terletak pararel dengan kolumna vertebra; tepi superior yang pendek melandai kearah ujung bahu; tepi lateral (merupakan tepi ke tiga pelengkap segitiga) menorah ke lengan.
2.      Klavikula (tulang kolar) adalah tulang berbentuk S, yang secara lateral, berartikulasi dengan prosesus akromio pada skapula dan secara medial deng manubrium pada takik klavikular untuk membentuk sendi sternoklavikular.
2.3.2        Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan tulang tangan.
1.      Humerus adalah tulang tunggal pada lengan.
a.       Dua elevasi, tuberkel besar dan tuberkel kecil.
b.      Leher surgikal 
c.       Tuberositas detoid, bagian tengah batang tulang ke bawah.
d.      Epikondilus medial dan lateral
e.       Kapilutum lateral (kepala kecil) dan troklea (pullei)
f.       Prosesus koronoid
2.      Tulang-tulang dari lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan tulang radius
a.       Ulna
b.      Radius
3.      Tulang pergelangan tangan (karpus)
Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris, yang setiap baris terdiri dari empat tulang.
a.       Barisan tulang proksimal dari sisi ibu jari dalam posisi anatomis terdiri dari tulang berikut ini:
1.      Navikular
2.      Lunatum
3.      Trikuetral
4.      Pisiform
b.      Barisan tulang karfal distal terdiri dari:
1.      Trapezium
2.      Trapezoid
3.      Kapitatum
4.      Hamatum

 4.  Tangan (metakarpus) tersusun dari lima tulang metakarpal
a. Semua tulang metacarpal sangat serupa, kecuali untuk ukuran panjang metakarpal pertama pada ibu jari.
b. Setiap tulang metakarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan barisan distal tulang karpal pergelangan tangan, sebuah batang dan sebuahkepala terpilin yang berartikulasi dengan sebuah tulang falang, atau tulang jari.kepala tulang metacarpal membentuk buku jari yang menonjol pada tangan.
5.   Tulang –tulang jari disebut phalanges, tulang tunggalnya lebih sering disebut tulang falang.
a.    Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, medial, dan falang distal.
b.    Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal dan medial.        
2.3.3        Girdel pelvis mentransmisikan berat trunkus ke bagian tungkai bawah dan melindungi organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang panggul (disebut juga ossa koksa, tulang tanpa mana,atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sakrum.
1.         Setiap tulang panggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah poros pemegang serta dua baling-baling.
a.    Poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir, disebut asetabulum,yang menerima kepala femu, atau tulang paha, di persendian panggul.
b.    Ilium adalah lempeng tulang lebar, yang menjulang ke atas dan ke luar asetabulum. Bagian ini naik posisinya sampai mencapai Kristal iliaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan di panggul.  
c.    Tulang Iskium merupakan balin-baling posterior daninferior dari kipas.
d.    Tulang Pubis melengkapi balin-baling anterior dan inferior tulang panggul.
2.     Perbedaan Pelvis Menurut Jenis Kelamin
a.       Berdasarkan pengukuran dimensi rata-rata pelvis laki-laki dan perempuan, maka sekitar 50% perempuan memiliki ginekoid, atau pelvis sejati perempuan.
b.    Pengukuran pelvis menunjukan berbagai variasi.
3.     Hubungan Anatomis Pelvis
a.   Pelvis Semu
b.   Pelvis Sejati
2.3.4        Tungkal Bawah. Secara anatomis, bagian proksimal dari tunkai bawah antara girde pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkal.
1.         Femur, bahasa latin yang berarti paha, adalah tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh.
a.     Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk berartikulasi dengan asetabulum.
b.   Dibawah bagian kepala yang tirus adalah bagisn leher yang tebal, yang terus memanjang sampai batang.
c.    Ujung atas batang memiliki dua prosesus yang menonjol, trokanter besar dan kecil, sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakan persendian panggul.
d.   Bagian batang permukaan halus dan memiliki satu tanda saja, linea aspera, yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot.
e.    Ujung bawah batang melebar ke dalam medilus medial dan kondilius lateral.
2.         Tulang tungkal adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral
a.    Tibia adalah tulang medial yang besar; tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke bagian kaki.
1.        Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan lateral.
2.        Kartilago pipih berbentuk baji.
3.        Tonjolan interkondilar
4.        Kondilus lateral menonjol untuk membentuk faset fibular.
5.        Tuberositas tibial
6.        Krista tibial
7.        Ujung bawa tibia melebar untuk berartikulasi dengan tulang talus pergelangan kaki.
b. Fibula adalah tulang yan paling ramping dalam tubuh.
1.    Bagian kepala
2.  Ujung bawah batang berartikulasi secara medial dengan takik fibular pada tulang tibia.
3.   Perelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian
       a.  Ada llima tulang tarsal
1.        Tulang talus
2.        Tulang kalkaneus
3.        Tulang navikular
4.        Keriga tulang yang berbentuk kuneiform yang berbentuk baji
5.        Tulang kuboid
b.   Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping
1.        Tulang-tulang metatarsal
2.        Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal.
3.        Bagian kelapa dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki
Bagian kepala metatarsal pertama memiliki dua tulang sesamoid yang melekat pada permukaan pelantarnya.
c.    Ke-14 falang pada jari-jari kaki, seperti halnya falang  jari-jari tangan



2.4    PERSENDIAN
2.4.1        Klasifikasi umum persendian, persendian dapat di klasifikasi menurut struktur (berdasarkkan ada tidaknya rongga persendian di antara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut).
1.      Klasifikasi struktural persendian
a.       Persendian fibrosa
b.      Persendian kartilago
c.       Persendian synovial
2.      Klasifikasi fungsional persendian
1.      Sendi sinatrosis
a.       Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak
b.      Sinkondrosis adalah seni yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin.
2.      Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas.
a.       Sinfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago.
b.      Sindesmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen.
c.       Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam pantang tulang.
3.      Diastrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas.
a.       Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna putih yang memanjang
b.      Lapisan terdalam kapsul sendi adalah membran synovial yang melapisi keseluruhan sendi, keuali kartilago artikular.
4.      Bursa adalah kantong tertutup yang di lapisi membran synovial dan di temukan di luar rongga sendi.
3.      Klasifikasi persendian sinovial didasarkan pada bentuk permukaan yang berartikulasi.
a.       Sendi Sferoidal terjadi dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. 
b.      Sendi engsel adalah permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua.
c.       Sendi kisar (pivot joint) adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas ke dalam cekungan tulang ke dua, dan dapat berputat ke semua arah.
4.      Persendian kondiloid terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk elips ditulang ke dua.
a.       Sendi pelana permukaan tulang yan berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan konveks pada sisi lainnya.
b.      Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang yang berartikulasi berbentuk datar.
5.      Pergerakan pada sendi sinovial merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang-tulang yang membentuk artikulasi.
a.       Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh.
b.      Ekstensi adalah gerakan yan memperbesar sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh.
c.       Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan berabduksi, atau menjauhi akses longitudinal tungkai, seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki.
d.      Aduksi gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai.
e.       Rotasi gerakan tulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral. 
f.       Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran.
g.      Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke dalam atau ke arah medial.
h.      Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke arah luar.
i.        Protraksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan, atau memfleksi girdel pectoral ke arah depan.  
j.        Retraksi erakan menarik bagian tubuh ke arah belakang.
k.      Elevasi adalah pergerakan struktur ke arah superior.
l.        Depresi adalah menggerakan suatu struktur ke arah inferior.



     
BAB III
 KESIMPULAN

Pada dasarnya tulang merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat vital.
Kerangka :
1.      Axial (kerangka sumbu)
Kranial
Kolumna Vertebralis
Sternum
Kosta
Pelvis
1.Kranium
2.Face
a. Oksipital
b. Parietal
c. Frontal
d. Temporal
e. Sphenoid
f. Ethmoid
a. Lakrimal
b. Maksila
c. Mandibula
d. Palatum
e. Vomer
f. Nasal
g.Zygomatic
a. Vertebra Servikal
b. Vertebra Torakalis
c. Vertebra Lumbalis
d. Vertebra Koksigeus
e. Vertebra Sakralis
a. manubrium sterni
b. Korpus sterni
c. Prosesus xyfoid
a. True Ribs
b. False Ribs
c.Flonting Ribs
a. Ilium
b. Ischium
c. Sakrum
d. Pubis
e.Koksigeus
2.      Appendikuler
Gelang Bahu
Ekstermitas Superior
Ekstermitas inferior
a.Klavikula
b.Skapula
a.Humerus
b.Ulna
c.Radius
d.Karpal
e.Metakarpal
f.Falanx
a.Koxa
b.Femur
c.Patela
d.Fibula
e.Tibia
f.Tarsal
g.Metatarsal
h.Falax

DAFTAR PUSTAKA
Sloane,Ethel. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, alih bahasa James Veldman; editor bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.: EGC
Spalteholz. 1987. Atlas anatomi manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologis Untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit buku kedokteran. Jakarta: EGC